10 Cara Mendapatkan Hati Calon Mertua Anda

Mereka lebih mengerikan daripada bos mana pun. Bagaimana Anda mengambil hati mertua Anda seperti yang Anda lakukan pada bos di kantor?

Seperti yang kita sangka sebelumnya. Bertemu orang tuanya sudah menyeramkan, tapi lebih menyeramkan lagi kalau Anda adalah perempuan karier yang sukses.


Pertemuan ini rasanya sepenting wawancara pekerjaan, tapi tampaknya semua trik yang Anda lakukan untuk mendapatkan pekerjaan tidak berhasil di sini.

Cara tersebut mungkin saja menarik bagi rekan kerja atau bos Anda, tetapi bukan cara tepat untuk mendapatkan kasih sayang ibu dan ayah mertua.

Tidak percaya? Coba saja tonton film model meet the parents yang terakhir, “The Family Stone” yang diperankan oleh Sarah Jessica Parker. Ia berperan sebagai Meredith, seorang pebisnis sukses di New York yang ketangguhan di bidangnya tidak terkalahkan.

Namun ketika ia bertemu dengan keluarga Stone yang bergaya gipsi, dia tidak bisa apa-apa, panik dan akhirnya gugup dan jadi ngawur kalau bicara.

Singkatnya, keluarga tunangannya jadi tidak suka padanya dan semuanya berantakan setelah itu.

Banyak cerita menarik di balik hubungan mertua-menantu. Jonathan Siew seorang penasihat perkawinan di Care Corner, Singapura menekankan, “Hubungan mertua-menantu itu selalu penuh tantangan.

Namun, akan jadi berantakan jika Anda memulainya dengan nilai-nilai yang berlawanan—contohnya, mereka tradisional, dan Anda penganut nilai modern.”

Coba pikirkan: Nilai-nilai yang dianggap penting bagi orang tuanya tentang seorang istri bagi anaknya adalah perempuan penurut yang senang berada di dapur dengan lima anaknya.

Sedangkan Anda sendiri mencapai karier dengan menjadi orang yang agresif serta aktif, seseorang yang tidak membiarkan kehidupan pribadi menghalangi pekerjaan kantor.

Sementara Anna Surti Ariani (Nina), psikolog dari Medicare Clinic menambahkan, “Sebenarnya yang membuat berantakan bukanlah perbedaan nilai yang mereka anut, tetapi mau tidaknya mereka terbuka, jika si menantu mau mencoba menerima dan mengerti tentang perbedaan tersebut, pastinya hubungan tersebut bisa berjalan baik.”

Keahlian yang Anda pelajari dari pekerjaan Anda tampaknya salah semua. Mencoba menjual diri Anda seperti yang Anda lakukan untuk sebuah presentasi malah dibilang sombong.

Memuji tanaman yang tumbuh subur di rumah calon mertua, Anda dianggap menjilat. Namun, jangan membicarakan kebanggaan dan kesenangannya bila Anda tidak merasakannya.

Bagaimana dengan keberhasilan karier Anda? Apakah mereka akan terkesan? Atau mungkin malah mengira Anda menyombongkan diri lagi?

Sebenarnya, Anda bisa menggunakan banyak keahlian kerja Anda untuk menarik perhatian mertua (atau calon mertua Anda).

Baik orang tua dan perempuan bekerja mengatakan kuncinya adalah mengetahui cara mana yang harus digunakan.

Jadi bagaimana Anda bisa mempesona mertua dengan cara yang Anda gunakan untuk atasan Anda yang pilih kasih?

1. Mulai dengan cara yang benar

Anda tidak akan melangkah ke kantor untuk pertama kali tanpa menyapa bos baru Anda kan? Jadi Anda juga harus melakukan usaha yang sama untuk calon mertua. Menunjukkan rasa hormat dengan menyapa mereka dengan “tante” atau “om” sangat dianjurkan.

“Ini menunjukkan dia sopan dan menghormati yang lebih tua,” ujar Lina, 58, seorang pensiunan yang memiliki seorang menantu perempuan. “Jika waktunya makan, Anda harus mengajak orang tuanya untuk makan.”

Ketika Sandy, 27, pertama kali bertemu calon mertuanya, ia sangat berhati-hati saat menuangkan teh dan menata makanan di piring untuk mereka sebelum menyuguhkannya. Calon mertuanya pun terpesona padanya sejak awal.

2. Tahu target audiensi

Salah satu ungkapan klise yang benar adalah para ibu lebih protektif sedangkan para ayah cenderung mengambil tempat di belakang dan diam-diam memperhatikan si calon menantu. Jadi sebenarnya orang yang perlu diambil perhatiannya adalah ibunya karena akan lebih susah untuk memenangkan perhatiannya.

Menurut D. Ilham, 61, seorang konsultan, “Bagi saya, yang penting dia tulus, terhormat, rajin bekerja, dan sopan dengan orang tua, yang lainnya tidak masalah. Namun istri saya punya harapan yang lebih tinggi.”

“Banyak kasus yang terjadi antara hubungan mertua-menantu adalah seperti itu, si ibu tampaknya khawatir posisinya akan tergantikan oleh Anda,” ujar Nina. Jadi senangkan hatinya seperti Anda menyenangkan hati klien Anda dengan mengajaknya makan siang atau mengingat ulang tahunnya. “Bisa juga Anda puji potongan rambut barunya, misalnya, bagus, ma potongannya, di mana salonnya,” tambah Nina. Sering kali orang luluh dengan perhatian-perhatian kecil tapi berarti.

3. Mengerti kebiasaan keluarganya

Beberapa perusahaan sangat penuh birokrasi sementara yang lainnya informal, dan bagaimana Anda masuk ke lingkungan tersebut tergantung dari seberapa cepat Anda memegang budaya kantor tersebut. Jadi perhatikan bagaimana cara calon mertua Anda mengespresikan kasih sayang.

Jika mereka tidak berpelukan dan saling cium, bahkan di antara mereka berdua, jangan melimpahi mereka dengan pelukan dan ciuman — tidak juga dengan sun pipi saat bertemu. Karena mereka tidak merasa nyaman dengan ekspresi kasih sayang secara fisik, jangan ciumi atau peluk pasangan Anda di depan mereka. Jika mereka lebih terbuka, sebuah pelukan setelah berkunjung bisa membantu mempererat ikatan.

“Cara orang mengungkapkan perhatian dan kasih sayang itu berbeda, kita harus pintar-pintar mendekatkan diri, kita perhatikan dulu kebiasaan mereka, lalu kita ikuti, tidak perlu memaksakan dengan kebiasaan kita,” terang Nina. Jadi jika calon ibu mertua merasa masakannya adalah sebuah tanda cinta, lebih baik Anda makan.

4. Jangan menjilat

Mengatakan dasi bos Anda bagus sampai beberapa kali akan membuatnya curiga dengan motif Anda di balik pujian itu. Jadi pastikan komentar Anda tulus. Jika masakan ibu mertua Anda tidak terlalu enak, jangan pancarkan ketidaksukaan itu. Susah untuk menyembunyikan ekspresi jika sudah terlihat, dan ia akan segera tahu Anda tidak suka dengan nasi gorengnya. “Saya tahu menantu saya benar-benar suka kwetiau goreng saya karena matanya berbinar setiap saya katakan saya memasak itu,” ungkap Cherry.

5. Uang tidak bisa membeli cinta

Lupakan cerita temannya teman Anda yang membelikan ibu mertuanya sebuah tas Chanel dan dia menjadi kesayangan mertuanya. Suapan tidak berhasil di kantor dan pastinya tidak akan berhasil juga di sini.

Tinggikan nilai positif Anda di depan mertua dengan tingkah laku yang sudah dipertimbangkan secara matang. Lisva, 27, seorang pengantin baru membelikan ibu mertuanya sebuah blus sederhana sebagai hadiah Natal tetapi ia memastikan warnanya hitam, warna favorit mertuanya juga ukurannya tepat. “Detailnya yang penting,” sarannya.

Sebuah telepon pendek atau SMS hasilnya bisa luar biasa. Fanny, ibu rumah tangga dengan satu anak, menambahkan, “Jika Anda mengambil inisiatif dan bertanya tentang keadaan mereka, itu menunjukkan kelembutan karakter Anda dan perhatian pada orang lain.”

6. Jangan bergerombol

Tahu kan bagaimana anehnya atau tidak enaknya perasaan Anda jika rekan-rekan kantor bergerombol sendiri dan Anda ditinggalkan? Jadi jangan membuat orang tuanya merasa diacuhkan karena Anda sibuk dengan anaknya saja. Marina, 56, seorang ibu dengan dua putra, mengatakan, “Banyak pasangan muda yang lebih senang sembunyi di kamar. Rasanya lebih sopan duduk di ruang tamu dan ngobrol.”

7. Jangan menjelek-jelekkan

Menjelek-jelekkan teman-teman Anda tidak akan membuat Anda banyak teman, khususnya jika Anda sudah mulai dicap sebagai tukang gosip. Itu hanya menunjukkan betapa kasihannya Anda.

Akan tetapi, jangan biarkan mulut besar Anda ikut bersama Anda ketika Anda sudah ke luar kantor. Fanny menasihatkan, “Jika menantu perempuan saya tidak henti-hentinya kritis ketika bicara, saya jadi mendapat kesan kalau dia adalah orang yang sinis. Buat saya, itu tanda dia orangnya tidak easy going dan mungkin tidak bisa bergaul dengan baik dengan orang lain—atau dengan saya.”

8. Anda tidak butuh partner

Anda boleh saja bekerja dalam tim dengan baik tetapi hanya individu yang mendapat promosi di kantor, bukan tim. Jadi jika Anda bisa mengajak mertua makan siang ketika suami sedang ke luar kota, ini menunjukkan Anda bisa menempatkan diri dengan mereka.

Menurut Nina, “Dengan tidak selalu minta ditemani pasangan di tengah-tengah orang tuanya, Anda menunjukkan kalau mereka juga penting bagi Anda secara individu, seperti orang tua Anda sendiri.” Namun, jika hubungan Anda dan mertua mengalami masalah misalnya tidak direstui, lebih baik pasangan Anda tetap menemani karena ia bisa menjadi jembatan hubungan Anda dan mertua.

9. Mau kerja keras

Ini sudah pasti cara jitu untuk mempesona atasan Anda—juga ibu mertua. Lisva mengatakan ini adalah sikap yang penting, “Kebanyakan orang tua tidak mau anaknya menikah dengan seseorang yang manja dan bergaya bak putri raja. Membantu pekerjaan di rumah menunjukkan ia bisa menjaga anaknya dan mengatur rumah tangga.”

Marina menyetujui hal ini, pembantu rumah tangga memang bisa saja dicari setelah menikah, tetapi dengan menawarkan diri mencuci piring menunjukkan Anda dibesarkan dengan baik dan tidak takut mengotori tangan Anda. Fanny menambahkan, “Jika Anda langsung menawarkan diri membantu tanpa diminta, itu menunjukkan Anda memiliki keahlian memimpin.”

10. Jangan dimasukkan ke hati

Anda tidak lari ke toilet kantor dan menangis setiap kali proyek atau ide Anda ditolak kan? Jadi jangan terlalu cepat bereaksi jika ibu mertua Anda mengkritik masakan Anda. Biarkan hal-hal kecil berlalu begitu saja, ujar Alia. “Jangan meributkan hal tersebut dan berharap pasangan Anda akan mengomeli ibunya. Anda akan membuat hubungan berjalan tidak sebagaimana mestinya.”

Catatan terakhir: Realistis. Anda butuh hampir seumur hidup untuk belajar mencintai orang tua Anda dan membuat mereka bahagia, jadi jangan berharap Anda dapat mencintai dua orang asing hanya dalam beberapa bulan.

Mungkin butuh beberapa tahun (dan mungkin seorang atau dua orang cucu) untuk melicinkan jalan Anda tetapi mulailah dengan baik dari situ. Good luck.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama